Buka pameran JIFFINA, Sri Sultan HB X minta industri furniture terapkan produk ramah lingkungan 

Pameran furniture dan kerajinan 'Jogjakarta International Furniture and Craft Fair Indonesia (JIFFINA)' kembali di gelar di Yogyakarta. Pameran yang  dan dikunjungi ratusan buyer dari berbagai negara ini berlangsung mulai tanggal 20-23 Agustus 2022 di Jogja Expo Center (JEC). 

Update: 2022-08-21 12:07 GMT
Sumber foto: Izan Raharjo/elshinta.com.

Elshinta.com - Pameran furniture dan kerajinan 'Jogjakarta International Furniture and Craft Fair Indonesia (JIFFINA)' kembali di gelar di Yogyakarta. Pameran yang  dan dikunjungi ratusan buyer dari berbagai negara ini berlangsung mulai tanggal 20-23 Agustus 2022 di Jogja Expo Center (JEC). 

Pameran berskala internasional ini menjadi moment kebangkitan industri kerajinan paska pandemi di DIY khususnya dan Indonesia pada mumnya. Pameran tersebut dibuka oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, Sabtu (20/8).

Sri Sultan HB X mengapresiasi digelarnya pameran JIFFINA 2022 dan berharap dapat menjadi pendorong kemajuan mebel dan kerajinan sebagai entitias bisnis yang berkontribusi signifikan baik dalam volume jumlah devisa maupun values produk. JIFFINA membuktikan bahwa seni dan budaya dapat bersanding dengan konsep eco friendly dimana konsep ramah lingkungan menjadi prasyarat utama terhadap suatu produk. 

Gubernur DIY sekaligus Raja Kraton Yogyakarta itu juga meminta perlunya JIFFINA menerapkan 6 karakteristik produk mebel dan kayu lainya yang ramah lingkungan. Yaitu bersertifikat, mudah dibongkar dan didaur ulang, tahan lama dan mudah diperbaiki, berbahan insersi logam dan plastik daur ulang, berbahan kayu reklamasi dari produk lama dan menggunakan bahan bambu untuk aksesoris perabotan. 

"Saya berharap sebanyak mungkin kriteria itu diterapkan pada produk yang dipamerkan. Sebab jika tidak, saya khawatir kita akan jauh keitnggalan dari produk-produk serupa dari Vietnam, yang jadi kompetitor utama mebel Indonesia, "kata Sri Sultan HB X saat membuka JIFFINA 2022.

Di era distruktif inovasi saat ini, Sultan HB X berharap agar para desainer, kreator dan produsen serta marketer agar solider bersinergi dalam satu tim kerja untuk beriskap antisipatif terhadap perubahan dan tidak lagi bisa mengandalkan kerja individu solider dan nostalgia subyektif pada kebanggaan masalalu saja. 

"Diera perubahan saat ini yang sering tidak bisa kita prediksi, kita juga harus mencermati dan megantisipasi perubahan dari bisnis konvensional ke bisnis online to ofline. Bisnis online ibarat menjual barang ketempat yang tidak kita kenal, bisnis ini membutuhkan trush," tambahnya.

Ketua Forum JIFFINA Jawa-Bali, Timbul Raharjo menjelaskan pada pameran JIFFINA 2022 ini sebanyak 800 buyers akan hadir di pameran. Awalnya memang ada keraguan untuk kembali menyelenggaraka  JIFFINA karena sempat vakum akibat pandemi. Namun dengan upaya dan usaha keras pameran JIFFINA ini bisa kembali diselenggarakan untuk membangkitkan usaha ekonomi melalui usaha mebel dan kerajinan. 

"Kita berrpkir bagaimana kedepan usaha mebel dan kerajinan disaat pandemi dan persaingan global ini membuat kita lebih kompetitif di luar negri. Terutama pasar-paaar Eropa, Amerika, Austalia, Korea dan sekarang berkembang di pasar Timur Tengah yang mampu menbangkitkan industri mebel dan kerajinan, "kata Timbul Raharjo. 

Ia mengatakan bahwa Yogyakarta dan sekitarnya menjadi salah satu yang memiliki industri kerajinan terbanyak di Indonesia. Sekarang dengan hadirnya bandara Yogyakarta International Airport yang dapat langsung didarati pesawat dari luar negeri semakin mendukung kemajuan industri kerajinan. Akan dibangun ya tol di DIY juga menjadi hal penting untuk pertumbuhan industri karena akan mempercepat dan mempermudah distribusi. 

"Kami berharap dukungan dari pemerrintah, pameran ini adalah pamera penting bagi Yogyakarta. karena Yogyakarta adalah Mekkah nya kriya, Mecca Of kriya is Yogyakarta, mekkah of visual arts, Mekkah nya perfomant arts. Karena banyak dikunjungi orang dari luar Yogya untuk mencari kriya. Oleh karena itu, mungkin bagaimana nanti formasinya, apakah pameran ini bisa didanai melalui dana keistimewaan, agar bisa menjadi pertimbangan. Karena memang ini spesial," pungkas Timbul Raharjo seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Izan Raharjo, Minggu (21/8). 

Tags:    

Similar News